Thursday, June 14, 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



1.     MANUSIA

Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup lainnya. Manusia memiliki akal pikiran shingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sejak lahir, manusia diberi nama untuk saling membedakan antara satu dengan lainnya. Mereka memiliki cirri-ciri fisik tersendiri yang biasanya memiliki kemiripan jika memiliki hubungan pertalian darah.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena mereka tidak bisa hidup sendiri, mereka pasti membutuhkan bantuan orang lain. Hidup dalam suatu negara, bertetangga, dan saling menjalin kerukunan dalam suatu hubungan sosial dan tidak hidup menyendiri. Dari zaman dahulu, manusia-pun sudah hidup saling berdampingan. Ini membuktikan bahwa manusia hidup bersosial tidak hanya pada zaman sekarang saja, melainkan dari zaman dahulu kala.
Manusia memiliki keprobadian yang sangat unik. Kebanyakan dari mereka ingin segera memliki apa yang mereka inginkan. Manusia sebagai satu kepribadian, memiliki tiga unsur yaitu:
·         Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan seks. Unsur ini membuat manusia begitu menggebu-gebu ingin mencapai kesenangan, baik secara langsung khayalan atau  mimpi. Unsur ini bisa sangat berbahaya dan biasanya mulai tumbuh saat manusia masuk usia remaja.
·         Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian pertama yang dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
·         Superego, merupakan struktur kepribadian yang muncul paling akhir, kira-kira pada umur 5 tahun. Superego berbeda dari ego dan id. Superego terbentuk karena lingkungan, bisa karena pandangan orang tua, tetangga, atau teman terdekat yang memberikan penilaian terhadap seseorang baik dari sisi positif maupun negatiif. Superego bisa menjadi kontrol diri terhadap manusia yang sering melakukan kesalahan sehingga dipandang negatif oleh masyrakat atau orang tua. Superego perlahan-lahan bisa merubah manusia menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

2.     BUDAYA

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni serta suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Budaya antara satu wilayah dengan wilayah lain bisa berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan karena banyak faktor. Faktor yang membuat perbedaan budaya tersebut bisa dari aspek geografi, teknolgi dan lain lain. Hal yang dapat membuat perbedayaan budaya yaitu faktor teknologi atau perkembangan zaman anatara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Semakin teknologi menguasai suatu wilayah, maka perkembangan budaya akan semakin cepat sesuai dengan perkembangan teknologi tersebut. 
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Sistem mata pencaharian

Dalam sistem mata pencaharian kebudayaan akan tercermin dari mata pencahariannya sehari-hari. Masyarakat yang sudah mempunyai teknologi dan peralatan yang maju maka mata pencahariannya sudah modern. Sedangkan masyrakat yang masih mengandalkan alam hanya bisa food and gathering ( Berburu dan meramu makanan)

Bahasa

Bahasa merupakan suatu perwujudan dari hasil budaya itu sendiri. Dengan adanya bahasa, interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya akan berjalan secara efektif. Manusia akan saling berinteraksi satu sama lain dan menciptakan suatu hasil kebudayaan karena hasil interaksi bahasa tersebut.

Kesenian

            Kesenian merupakan hasil dariinreaksi budaya yang terjalin. Kesenian melambangkan estetika dan keindahan dalam suatu budaya. Mempunyai nilai rasa pencitraan budaya yang tinggi ketika suatu individu mengenal suatu kesenian, baik seni rupa, music maupun tari.

 

Sistem Kepercayaan

            Agama merupakan suatu system kepercayaan antara individu dengan Sang Pencipta. Interaksi antara individu dengan Sang Pencipta menghasilkan suatu kebudayaan tersendiri yang dinamai dengan Sistem Kepercayaan. Setiap individu mempunyai system kepercayaan yang mereka yakini itu dalah benar dan menjadi suatu pandagan hidup dan batasan dalam melakukan hal-hal mereka lakukan selama mereka beraktivitas

 

3.     KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

            Manusia dan kebudayaan mempunyai kaitan yang bisa dibilang cukup erat, karena manusia merupakan perilaku kebudayaan dan kebudayaan adalah objek yang dikerjakan oleh manusia. Selain itu juga, Karena  kebudayaan yang ada sekarang adalah buatan dari orang-orang yang terdahulu dan diwariskan ke keturunannya hingga sekarang. Maka dari itu hubungan atau kaitan antara manusia dan kebudayaan bisa juga dikatakan sebagai satu kesatuan.
            Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
            Tetapi, saat ini kaitan antara manusia dan kebudayaan sudah sedikit renggang tidak erat lagi seperti dahulu. Karena kemajuan teknologi yang cukup pesat, kini beberapa manusia sudah tidak lagi memperdulikan adanya kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang, contohnya di Indonesia. Manusia dan kebudayaan yang dulunya mempunyai kaitan yang erat dan bahkan disebut sebagai satu kesatuan, kini sudah tidak lagi seperti itu di Indonesia.
Tetapi di Negara lain mungkin manusia dan kebudayaan itu masih mempunyai hubungan / kaitan yang erat. Dan sebaiknya rakyat di Indonesia mulai di ajarkan kembali kebudayaan Negara yang sudah mulai memudar, agar hubungan antara manusia dan kebudayaan di Indonesia itu menjadi erat seperti dahulu, dan kebudayaan yang sudah dibuat oleh nenek moyang tidak hilang begitu saja.

1. DANU ARI WIBOWO
2. OKKY MAHENDRA
3. MAHBUB MASYHURI
4. HARDY RIZKI

1 IA 13