1. MANUSIA
Manusia
merupakan makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup
lainnya. Manusia memiliki akal pikiran shingga bisa membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk. Sejak lahir, manusia diberi nama untuk saling membedakan
antara satu dengan lainnya. Mereka memiliki cirri-ciri fisik tersendiri yang
biasanya memiliki kemiripan jika memiliki hubungan pertalian darah.
Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial karena mereka tidak bisa hidup sendiri, mereka
pasti membutuhkan bantuan orang lain. Hidup dalam suatu negara, bertetangga,
dan saling menjalin kerukunan dalam suatu hubungan sosial dan tidak hidup
menyendiri. Dari zaman dahulu, manusia-pun sudah hidup saling berdampingan. Ini
membuktikan bahwa manusia hidup bersosial tidak hanya pada zaman sekarang saja,
melainkan dari zaman dahulu kala.
Manusia
memiliki keprobadian yang sangat unik. Kebanyakan dari mereka ingin segera
memliki apa yang mereka inginkan. Manusia sebagai satu kepribadian, memiliki
tiga unsur yaitu:
·
Id, merupakan struktur kepribadian yang
paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan
seks. Unsur ini membuat manusia begitu menggebu-gebu ingin mencapai kesenangan,
baik secara langsung khayalan atau
mimpi. Unsur ini bisa sangat berbahaya dan biasanya mulai tumbuh saat manusia
masuk usia remaja.
·
Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian pertama yang dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai
kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam
saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
·
Superego, merupakan struktur kepribadian yang
muncul paling akhir, kira-kira pada umur 5 tahun. Superego berbeda dari ego dan
id. Superego terbentuk karena lingkungan, bisa karena pandangan orang tua,
tetangga, atau teman terdekat yang memberikan penilaian terhadap seseorang baik
dari sisi positif maupun negatiif. Superego bisa menjadi kontrol diri terhadap
manusia yang sering melakukan kesalahan sehingga dipandang negatif oleh
masyrakat atau orang tua. Superego perlahan-lahan bisa merubah manusia menjadi
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
2. BUDAYA
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni
serta
suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Budaya antara satu wilayah dengan wilayah
lain bisa berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan karena banyak faktor. Faktor
yang membuat perbedaan budaya tersebut bisa dari aspek geografi, teknolgi dan
lain lain. Hal yang dapat membuat perbedayaan budaya yaitu faktor teknologi
atau perkembangan zaman anatara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Semakin
teknologi menguasai suatu wilayah, maka perkembangan budaya akan semakin cepat
sesuai dengan perkembangan teknologi tersebut.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
Komponen-komponen
atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:
Peralatan
dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan,
atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Sistem mata pencaharian
Dalam sistem
mata pencaharian kebudayaan akan tercermin dari mata pencahariannya
sehari-hari. Masyarakat yang sudah mempunyai teknologi dan peralatan yang maju
maka mata pencahariannya sudah modern. Sedangkan masyrakat yang masih
mengandalkan alam hanya bisa food and gathering ( Berburu dan meramu makanan)
Bahasa
Bahasa merupakan
suatu perwujudan dari hasil budaya itu sendiri. Dengan adanya bahasa, interaksi
antara individu yang satu dengan yang lainnya akan berjalan secara efektif.
Manusia akan saling berinteraksi satu sama lain dan menciptakan suatu hasil
kebudayaan karena hasil interaksi bahasa tersebut.
Kesenian
Kesenian merupakan hasil dariinreaksi budaya yang terjalin. Kesenian melambangkan estetika dan keindahan dalam suatu budaya. Mempunyai nilai rasa pencitraan budaya yang tinggi ketika suatu individu mengenal suatu kesenian, baik seni rupa, music maupun tari.
Sistem Kepercayaan
Agama merupakan suatu system kepercayaan antara individu dengan Sang Pencipta. Interaksi antara individu dengan Sang Pencipta menghasilkan suatu kebudayaan tersendiri yang dinamai dengan Sistem Kepercayaan. Setiap individu mempunyai system kepercayaan yang mereka yakini itu dalah benar dan menjadi suatu pandagan hidup dan batasan dalam melakukan hal-hal mereka lakukan selama mereka beraktivitas
3.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan mempunyai kaitan yang bisa dibilang cukup erat, karena manusia
merupakan perilaku kebudayaan dan kebudayaan adalah objek yang dikerjakan oleh
manusia. Selain itu juga, Karena
kebudayaan yang ada sekarang adalah buatan dari orang-orang yang
terdahulu dan diwariskan ke keturunannya hingga sekarang. Maka dari itu
hubungan atau kaitan antara manusia dan kebudayaan bisa juga dikatakan sebagai
satu kesatuan.
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.
Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Tetapi,
saat ini kaitan antara manusia dan kebudayaan sudah sedikit renggang tidak erat
lagi seperti dahulu. Karena kemajuan teknologi yang cukup pesat, kini beberapa
manusia sudah tidak lagi memperdulikan adanya kebudayaan yang diwariskan oleh
nenek moyang, contohnya di Indonesia. Manusia dan kebudayaan yang dulunya
mempunyai kaitan yang erat dan bahkan disebut sebagai satu kesatuan, kini sudah
tidak lagi seperti itu di Indonesia.
Tetapi di Negara lain
mungkin manusia dan kebudayaan itu masih mempunyai hubungan / kaitan yang erat.
Dan sebaiknya rakyat di Indonesia mulai di ajarkan kembali kebudayaan Negara
yang sudah mulai memudar, agar hubungan antara manusia dan kebudayaan di
Indonesia itu menjadi erat seperti dahulu, dan kebudayaan yang sudah dibuat
oleh nenek moyang tidak hilang begitu saja.
1. DANU ARI WIBOWO
2. OKKY MAHENDRA
3. MAHBUB MASYHURI
4. HARDY RIZKI
1 IA 13
No comments:
Post a Comment